Selasa, 27 Januari 2009

Burung dan Manusia

Burung punya sayap, tapi dia memilih tidak terbang.
Manusia punya kaki, tapi dia memilih tidak jalan.
Pada muasal yang tercipta akan berkah kodrati, akal bekerja bukan atas pengingkaran.
Ada sebab yang siap menjawab.
Mungkin burung dan manusia mencoba bertukar peran.

HEMAT

Aku membaca banyak laku seperti menelaah putaran angin yang mengepungku tiap malam.
Mengeja tiap plot peran. Orang-orang sekeliling sibuk dengan anak-anak kecilnya. Tikus-tikus got sibuk berkeliaran di labirin gang tanpa takut ditendang orang. Mahasiswa-mahasiswa sibuk berdemo di bundaran HI, para caleg sibuk menyongsong pemilu.
Aku dan berjuta rakyat kecil lainnya sibuk menyambut krisis global. Semua insan sibuk. Benar-benar banyak yang harus dipersiapkan. Aku harus mengeja larik-larik menu makanku esok. Tahu tempe masih lebih nikmat. Malah lebih sehat.
Satu kata yang akhirnya menutup penat hari ini untuk esok. HEMAT

Senin, 19 Januari 2009

3 lelaki

Ada tiga tipe lelaki yang aku kenal di dunia ini.
Yang pertama: baik tutur kata dan lakunya.
Yang kedua: baik tutur katanya tapi busuk kelakuannya.
Yang ketiga; baik kelakuannya tapi busuk tutur katanya.

Kamis, 01 Januari 2009

Mimpi

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran. Yang ini asli tulus keinginan. Aku pengen beli 3 laptop! Buat adikku, suamiku, dan aku sendiri. Kalau untuk diri sendiri sih pengennya udah lama. Tapi tiba-tiba aku juga pengen kasih pengenku ke orang-orang tersayangku juga. Tapi kali ini aku benar-benar miskin, penghasilan sendiri pun nggak puny. Tak lebih hanya menggantungkan diri pada suami. Sungguh aku malu.
Tapi Tuhan masih lebih adil, dengan memberi aku hadiah terindah di akhir tahun. Sesuatu yang benar-benar aku inginkan dalam doaku. Seorang pendamping hidup. Semoga sosoknya menjadi awal pembuka rizkiku.
Deret-deret keinginanku masih lebih banyak lagi dari sekedar laptop. Apalagi mimpi-mimpiku masih lebih tinggi lagi dari kemarin. Bukankah apa yang kita capai sekarang berdasar dari mimpi-mimpi kita sebelumnya? Kadang tanpa kita sadari semua sesuatu menjadi biasa saja saat sudah terlewati. Sebenernya itu adalah bagian dari mimpi-mimpi kita dahulu, dan kita lupa bersyukur.
Hidup memberi mimpi saat kita tidur,
dan mimpi akan memberi hidup saat kita bangun.

So, jangan takut untuk terus bermimpi...

mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia

berlarilah tanpa lelah

sampai engkau meraihnya

Laskar Pelangi - by Nidji